Indonesia
merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya perairan, akan tetapi tingkat
pemanfaatannya masih jauh dari normal. Hal ini dibuktikan dengan tingkat
eksploitasi pada tiap wilayah perairan yang berbeda. Pada wilayah perairan
tertentu seperti Selat Bali, Selat Malaka, Laut Jawa, dan lainnya tingkat
pemanfaatannya sudah mendekati bahkan melebihi ambang kritis (overfishing).
Sebagian besar
aktivitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Indonesia masih menggunakan
cara tradisional dalam menentukan daerah penangkapan ikan (fishing ground). Dalam proses penangkapan ikan, salah satu kendala
dalam menentukan fishing ground,
yaitu lemahnya informasi mengenai lokasi yang tepat untuk fishing ground. Kondisi iklim yang tak menentu dan sering
berubah-ubah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan perburuan ikan menjadi
kurang efektif sehingga waktu yang diperlukan semakin banyak dan biaya yang
dikeluarkan juga semakin besar. Kegiatan penangkapan akan menjadi lebih efektif
dan efisien apabila daerah penangkapan ikan dapat diduga terlebih dahulu
sebelum berangkat untuk perburuan ikan.