Ekosistem pantai
terletak antara garis air surut terendah dan air pasang tertinggi. Ekosistem
ini berkisar dari daerah dimana ditemukan substrat berbatu dan berkerikil (yang
mendukung sejumlah terbatas flora dan fauna sesil) hingga daerah berpasir aktif
(dimana ditemukan populasi bakteri, protozoa, metazoa) dan daerah
bersubstrat liat dan lumpur (dimana ditemukan sejumlah besar komunitas
infauna). Pantai berbatu merupakan satu dari lingkungan pesisir dan laut yang
subur. Kombinasi substrat keras untuk penempelan, seringnya aksi gelombang, dan
perairan yang jernih menciptakan suatu habitat yang menguntungkan bagi biota
laut (Fadli et al, 2012).
Pantai berbatu terbentuk dari batu granit dari berbagai
ukuran tempat ombak pecah. Umumnya pantai berbatu terdapat bersama-sama atau
berseling dengan pantai berdinding batu. Kawasan ini paling padat makroorganismenya dan mempunyai
keragaman fauna maupun flora yang paling besar. Tipe pantai ini banyak ditemui
di selatan jawa, Nusa tenggara dan Maluku. Pantai berbatu dicirikan oleh adanya
belahan batuan cadas. Berbeda dengan komunitas pantai berpasir, dimana organismenya
hidup di bawah substrat, komunitas organisme pantai berbatu hidup di permukaan.
Bila dibandingkan dengan habitat pantai
lainnya, pantai berbatu memiliki kepadatan makroorganisme yang paling tinggi,
khususnya di habitat interdal di daerah dingin (temperate) dan daerah subtropik
(Fajri, 2013).
Fadli, Nur. I, Setiawan. N, Fadhilah. 2012. Keragaman makrozoobenthos di perairan Kuala
Gigieng Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Depik. 1(1) : 45-59
Fajri, Nurul. 2013. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Pantai Kuwang Wae
Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Educatio. 8(2): 81-100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar