Jumat, 08 Januari 2016

PANTAI BERBATU

Ekosistem pantai terletak antara garis air surut terendah dan air pasang tertinggi. Ekosistem ini berkisar dari daerah dimana ditemukan substrat berbatu dan berkerikil (yang mendukung sejumlah terbatas flora dan fauna sesil) hingga daerah berpasir aktif (dimana ditemukan  populasi  bakteri, protozoa, metazoa) dan daerah bersubstrat liat dan lumpur (dimana ditemukan sejumlah besar komunitas infauna). Pantai berbatu merupakan satu dari lingkungan pesisir dan laut yang subur. Kombinasi substrat keras untuk penempelan, seringnya aksi gelombang, dan perairan yang jernih menciptakan suatu habitat yang menguntungkan bagi biota laut (Fadli et al, 2012).

Pantai berbatu  terbentuk dari batu granit dari berbagai ukuran tempat ombak pecah. Umumnya pantai berbatu terdapat bersama-sama atau berseling dengan pantai berdinding batu. Kawasan ini paling  padat makroorganismenya dan mempunyai keragaman fauna maupun flora yang paling besar. Tipe pantai ini banyak ditemui di selatan jawa, Nusa tenggara dan Maluku. Pantai berbatu dicirikan oleh adanya belahan batuan cadas. Berbeda dengan komunitas pantai berpasir, dimana organismenya hidup di bawah substrat, komunitas organisme pantai berbatu hidup di permukaan. Bila dibandingkan  dengan habitat pantai lainnya, pantai berbatu memiliki kepadatan makroorganisme yang paling tinggi, khususnya di habitat interdal di daerah dingin (temperate) dan daerah subtropik (Fajri, 2013).

Fadli, Nur. I, Setiawan. N, Fadhilah. 2012. Keragaman makrozoobenthos di perairan Kuala Gigieng Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Depik. 1(1) : 45-59 

Fajri, Nurul. 2013. Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Pantai Kuwang Wae Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Educatio. 8(2): 81-100

Tidak ada komentar: